Michael Jordan



Masa muda:    


Michael lahir di Brooklyn, New York, pada 1963. Segera setelah kelahirannya , keluarganya pindah ke North Carolina , di mana ia tumbuh mencintai olahraga dan menyukai tantangan .
Ayahnya seorang pengawas di pabrik General Elctric , ibunya adalah kepala hubungan nasabah di sebuah bank, dan kedua orang tuanya mengajaekan anak-anaknya nilai kerja keras . 
Bisbol adalah cinta pertama Michel , dan Ia berhasil melempar bola tanpa berhasil dipukul sekali pun dalam dua pertandingan di Liga kecil. Kemudian ia lulu ke Liga Babe Ruth dan. Menerima penghargaan Pemain Terbaik ketika timnya memenangkan kejuaraan negara bagian itu .


Pada saat berada di SMP , ia bermain sepak bola , bola basket ,dan bisbol serta merupakan atlet seba bisa yang jago 

Selain kemampuan alamiahnya , ada dua hal yang membantunya menjadi seorang atlet besar . Ia benci kalah dan menyukai tantangan , jadi dia selalu bekerja sangat keras. Semakin besar tantangannya , semakin keras ia bekerja

Ia juga mendapatkan dukungan besar dari orang tuanya , yang datang pada semua pertandingannya dan selalu mendapatkan cara untuk memujinya , tak masalah tim mana yang menang .
Ketika ia duduk di sekolah menegah atas, ia masih bermain tiga cabang olahraga dan mulai menjadi point guard untuk regu bola basket yunior sekolah. Ia berharap terpilih untuk tim sekolah pada akhir musim itu , tetapi alih-alih pelatih memilih pemain yang lebih tinggi. Satu-satunya cara agar ia dapat ikut kejuaraan negara bagian adalah sebagai manejer pengganti , maka ia pun menyaksikan pertandingan dari bangku pemain sembari membagi-bagikan handuk. Ketika musim berakhir, ia bersumpah bahwa ia akan masuk tim sekolah musim berakhir, ia bersumpah bahwa ia akan masuk tim sekolah musim berikutnya tak peduli berapa banyak latihan yang harus dijalani. 
Ia mulai berlatih lebih keras ketimbang sebelumnya untuk makin mahir bermain bola basket dan bahkan mulai membolos dari kelas untuk mengabiskan lebih banyak waktunya di ruang olahraga untuk berlatih . Ia tidak menganggap serius peringatan dari para gurunya dan akhirnya diskors karena membolos . 
Setelah skorsnya , ayahnya berkata kepadanya bahwa ia tidak bisa ke perguruan tinggi jika terus membolos , maka ia pun tak lagi membolos. 
Ia tetap berlatih bola basket , dan pada musim panas sebelum tahun ketiganya , ia bertambah tinggi 12,5 cm . Sekarang tingginya 187,5 cm, dan ayahnya kemudian berkata " Seolah-olah Michael mendorong dirinya untuk lebih tinggi " 
Dia telah berhenti dari sepak bola untuk bersiap menyambut musim bola basket , dan setelah tahun ketiganya , ia berhenti bermain bisbol. Kemudian hanya ada bola basket dan bola basket ! 
Ia melakukan sesi latihan ganda setiap hari , berlatih dengan tim yunior sekolah dari 5:30 petang sampai pukul 7 malam. Kemusian tinggal untuk tetap berlatih dengan tim indi dari pukul 7 sampai 9 malam . 
Ketika duduk di tahun terakhir SMU , tingginya hampir 192,5 cm dan ia tetap berlatih keras seperti biasanya , rata-rata 27,8 poin dan 12 rebound per pertandingan , Rata-rata hampir satu poin setiap menit di raihnya , dan para penggemar sekaeang berdatangan melihatnya. 
Setelah dia berhenti membolos demi bola basket , dia menjadi siswa yang baik dan lulus dari sekolah menengah atas pada juni 1981 .




Masa Dewasa: 

Setelah lulus SMU , Michel mendaftar di Universitas North Carolina di Chapel Hill , di mana dia tidak sekedar terpilih masuk tim bola basket (Tar Heels) tetapi juga dipercaya sebagai pemain inti .
Foto-foto dari tembakan yang ia lesatkan pada detik terakhir yang memenangkan kejuaraan nasional untuk Tar Heels muncul di majalah-majalh. Dan koran-koran di seluruh negri . 
Ia mengumpulkan 16 poin di pertandingan final , dan rata-rata untuk membantu timnya mencatat hasil hebat 32-2 
Mencoba sebisa mungkin mencurahkan yang terbaik . Permainannya paling bagus " waktu genting " beberapa menit terakhir sebelum pertandingan selesai . 
Ia dinobatkan menjadi Pemain Terbaik Bola Basket Perguruan Tinggi dalam dua musim berikutnya , penghargaan tertinggi yang bisa diterima seorang pemain .
Kemudian pada akhir tahun ketiganya , ia harus membuar suatu keputusan sulit : apakan kembali bangku kuliah menyelesaikan tahun terakhirnya atau pindah ke pro . Karena ingin bermain di tingkat yang lebih tinggi , akhirnya ia memutuskan pindah ke pro pada 5 Mei 1984 .
Pada juni 1984 dia dikontrak oleh Chicago Bulls , tetapi sebelum bergabung dengan Bulls di Chicago , mimpinya untuk bertanding di Olimpiade terealisasi ketika ia terpilih menjadi kapten kedua tim bola basket olimpiade Amerika Serikat 1984 . Pada masa-masa itu tim Amerika mendominasi bola basket olimpiade , dan Amerika memenangkan medali emas lagi pada 1984 . 
Ketika ia kembali dari Olimpiade , Chicago Bulls menyambutnya , 
Berharap ia dapat membantu tim itu memperbaiki rekornya . Dalam dua tahun sebelum tim itu mengontrak Michael , tim itu mencetak rekor 25-54 dan 27-55 dan ta pernah lolos playoffs . Tetapi Michael justru melihat ini sebagai tantangan yang lain .

Dia bermain bagus sejak awal, menggunakan kecepatannya untuk melibas para pemain veteran dan menggunakan kemampuan melompatnya untuk membumbung tinggi di atas mereka . Ia mencetak angka dari setiap titik di lapangan dan kadang-kadang melayang di udara begitu lama sehingga terlihat menentang grafitasi. 
Ia mendapati bahwa pertandian pro jauh lebih keras ketimbang bola basket perguruan tinggi . Para pemainnya lebih besar , lebih kuat , lebih cepat , dan lebih bagus , tetapi ini justru menantangnya untuk bekerja lebih keras . 
Pada 1985 pada akhir musim pertamanya sebagai pemain pro , Sporting News maupun NBA memilih sebagai " Pendatang Baru Terbaik" 
Pada saat ini ia menjadi salah satu atlet paling populer di Amerikan , tetapi masih meluangkan waktu untuk mengunjungi anak-anak yang di rawat di rumah sakit dan bekerja dengan Olimpiade Khusus dan progran "Katakan Tidak pada Narkoba" serta kegiatan amal lain di wilayah Chicago .
Dia dipilih menjadi pemain terbaik NBA sebanya lima kali, membawa Chicago Bulls memenangkan enam kejuaraan NBA , dan memenangkan medali emas keduanya sebagai anggota " Tim Impian " bola basket Olimpiade Amerika Serikat pada 1992 
Sebagai salah satu pahlawan olahraga yang paling dicintai di Amerika , tidak pernah ada seorang atlet seperti dirinya dan mungkin tidak akan pernah ada lagi .

Komentar